Balikpapan – Bharatu Abang Yusfirman begitu menikmati tugasnya dalam Operasi Damai Cartenz di Papua, tepatnya di Kabupaten Pegunungan Bintang. Berbagai pengalaman telah dirasakannya selama setahun bertugas di sana.
Yusfir adalah anggota Satbrimob Polda Kaltim. Berangkat tugas ke Papua bersama ratusan personel lainnya pada akhir Desember 2021 lalu, dan kembali pada 31 Desember 2022 kemarin.
Senin, 9 Januari 2023, Yusfir menceritakan beberapa pengalamannya kepada wartawan. Salah satunya saat tiba di daerah penugasan, Yusfirman dan personel lainnya dianggap membawa ancaman oleh masyarakat setempat.
“Pertama datang itu masyarakat di sana (Pegunungan Bintang) agak takut sama kita, kesannya kita dianggap membawa ancaman kepada mereka,” cerita Yusfir.
Bagi pria kelahiran Tanjak Dait, 27 Juli 1998 itu ketakutan yang disarankan masyarakat itu adalah sebuah tantangan. Dia bersama rekan-rekannya pun secara perlahan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait maksud dan tujuan kedatangannya.
“Setelah diberi pemahaman, masyarakat setempat akhirnya mengerti bahwa kami bukan ancaman. Kedatangan kami adalah untuk melindungi, mengayomi dan memberikan wawasan,” ungkapnya.
Berjalannya waktu, terjadi pembantaian terhadap tukang ojek oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mendapat kabar itu, Yusfir bersama personelnya ke lokasi membantu evakuasi terhadap korban.
“Kita (personel dari Kaltim) membantu evakuasi. Dalam kejadian itu ada tiga korban yang meninggal dunia dan tiga korban selamat,” tuturnya.
Yusfir mengaku bangga bisa menyelesaikan tugasnya selama 12 bulan di Papua. Dia berharap situasi di sana segera membaik. Tak ada lagi konflik terjadi yang berujung pada kehilangan nyawa.
“Semoga semuanya membaik. Jangan sampai ada lagi yang kehilangan nyawa, khususnya anggota Polri. Karena sudah banyak sekali anggota Polri yang gugur saat menjalankan tugas,” ucapnya
Humas Polda KaltimBalikpapan – Bharatu Abang Yusfirman begitu menikmati tugasnya dalam Operasi Damai Cartenz di Papua, tepatnya di Kabupaten Pegunungan Bintang. Berbagai pengalaman telah dirasakannya selama setahun bertugas di sana.
Yusfir adalah anggota Satbrimob Polda Kaltim. Berangkat tugas ke Papua bersama ratusan personel lainnya pada akhir Desember 2021 lalu, dan kembali pada 31 Desember 2022 kemarin.
Senin, 9 Januari 2023, Yusfir menceritakan beberapa pengalamannya kepada wartawan. Salah satunya saat tiba di daerah penugasan, Yusfirman dan personel lainnya dianggap membawa ancaman oleh masyarakat setempat.
“Pertama datang itu masyarakat di sana (Pegunungan Bintang) agak takut sama kita, kesannya kita dianggap membawa ancaman kepada mereka,” cerita Yusfir.
Bagi pria kelahiran Tanjak Dait, 27 Juli 1998 itu ketakutan yang disarankan masyarakat itu adalah sebuah tantangan. Dia bersama rekan-rekannya pun secara perlahan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait maksud dan tujuan kedatangannya.
“Setelah diberi pemahaman, masyarakat setempat akhirnya mengerti bahwa kami bukan ancaman. Kedatangan kami adalah untuk melindungi, mengayomi dan memberikan wawasan,” ungkapnya.
Berjalannya waktu, terjadi pembantaian terhadap tukang ojek oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mendapat kabar itu, Yusfir bersama personelnya ke lokasi membantu evakuasi terhadap korban.
“Kita (personel dari Kaltim) membantu evakuasi. Dalam kejadian itu ada tiga korban yang meninggal dunia dan tiga korban selamat,” tuturnya.
Yusfir mengaku bangga bisa menyelesaikan tugasnya selama 12 bulan di Papua. Dia berharap situasi di sana segera membaik. Tak ada lagi konflik terjadi yang berujung pada kehilangan nyawa.
“Semoga semuanya membaik. Jangan sampai ada lagi yang kehilangan nyawa, khususnya anggota Polri. Karena sudah banyak sekali anggota Polri yang gugur saat menjalankan tugas,” ucapnya
Humas Polda Kaltim